teknologi pembelajaran

BAB 1

Definisi Bidang Tahun 1994

Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang setuju dengan istilah teknologi pembelajaran mempunyai dua pendapat. Pertama, karena kata pembelajaran lebih sesuai dengan fungsi teknologi. Kedua, karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Mereka yang setuju dengan istilah teknologi pendidikan berdalih bahwa karena pembelajaran (instruction) dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih luas. Istilah teknologi pendidikan lebih lazim digunakan di Inggris dan Kanada, sedangkan teknologi pembelajaran saat ini lebih banyak digunakan di Amerika Serikat.

Definisi yang ditetapkan oleh AECT tahun 1977 juga membedakan teknologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran. Teknologi pendidikan digunakan untuk menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyangkut segala aspek pemecahan permasalahan belajar menusia melalui proses yang rumit dan saling berkaitan. Sedangkan teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian (subset) dari teknologi pendidikan dengan alasan bahwa instruksi (atau pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (purposive) dan terkendali (controlled) saja.

Menurut definisi 1994 teknologi pembelajaran adalah: teori dan praktek; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian; proses dan sumber; dan untuk keperluan belajar. Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip, dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan.

Gambar 1.1 Definisi Teknologi Pembelajaran

 

Model dalam teknologi pembelajaran:

  1. Model prosedural: menguraikan cara pelaksanaan tugas, membantu menghubungkan teori dan praktek.
  2. Model konseptual: memvisualkan hubungan.

Proses adalah serangkaian operasi aatau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Contoh studi tentang proses adalah penelitian yang dilakukan mengenai kaitan strategi pembelajaran dengan cara belajar dan media. Strategi pembelajaran adalah metode untuk menentukan pilihan dan tata urutan belajar. contoh dari proses misalnya sistem penyampaian seperti konferensi jarak jauh; cara pembelajaran seperti misalnya belajar mandiri; model pengajaran seperti misalnya pendekatan induktif; dan model pengembangan pembelajaran seperti misalnya desain sistem pembelajaran. Sumber adalah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.

Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan belajar menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman.

BAB 2

Kawasan Teknologi Pembelajaran

Kawasan bidang teknologi pembelajaran, yaitu: Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian.

Gambar 2.1 Kawasan Teknologi Pembelajaran

 

Gambar 2.2 Hubungan Antar Kawasan Dalam Bidang

 

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Desain sistem pembelajaran (DSI) adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran. Desain pesan meliputi “perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan”. Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. Karakteristik pebelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya.

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan  bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikro prosesor. Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer.

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Pemanfaatan media ialah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Implementasi ialah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan pelembagaan ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran.

Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan … Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pebelajar. Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.

Penilaian ialah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Pengukuran acuan patokan (PAP) meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pebelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya. Penilaian formatif berkaitan dengan pengumppulan informasi tentang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informassi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.

BAB 3

Sumber-sumber yang Mempengaruhi Teknologi Pembelajaran

Setiap kawasan dibentuk oleh: Landasan penelitian dan teori; Nilai dan perspektif yang berlaku; dan Kemampuan teknologi itu sendiri

Pengaruh Penelitian dan Teori

Gambar 3.1 Hubungan Antara Beberapa Landasan Teori

 

Gambar 3.2 Hubungan Antara Beberapa Penelitian

 

Ciri utama desain pembelajaran adalah  adanya dugaan bahwa prinsip-prinsip dan prosedurnya didasarkan pada hasil penelitian. Proses pengembangan pembelajaran tergantung pada prosedur desain, akan tetapi prinsip-prinsip utamanya diturunkan dari hakekat komunikasi dan proses belajar. Pada mulanya gagasan tentang pemanfaatan media lebih berkonotasi pada aaspek-aspek penggunaan, kemudian kawasan ini berkembang dan mencakup pada difusi dan pemanfaatan pengetahuan, termasuk pula peranan kebijakan publik sebagai suatu mekanisme pelembagaan. Persoalan-persoalan pengelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran muncul akibat pengaruh aliran perilaku dan berpikir sistematik behaviorisme serta aspek humanistic dari teori komunikasi, motivasi, dan produktivitas. Analisis, asesmen, dan penilaian memainkan peranan penting dalam proses desain pembelajaran dan teknologi pembelajaran itu sendiri.

Nilai dan Perspektif Alternatif Bidang Teknologi Pembelajaran

Para teknolog pembelajaran, sebagai suatu komunitas profesional, cenderung untuk menilai konsep sebagai: replikabilitas pembelajaran; individualisasi; efisiensi; penggeneralisasian proses isi lintas bidang; perencanaan terinci; analisis dan spesifikasi; kekuatan visual; dan manfaat pembelajaran bermedia.

Teknologi pembelajaran merupakan bidang ilmu yang berkembang. Pandangan alternatif yang berkembang di bidang teknologi pembelajaran cenderung pada: pengkajian kritis atas posisi yang sudah dianggap umum; orientasi pada teori alternatif; atau landasan filosofis alternatif. Pengkajian pertama berupa kritik atas pandangan yang menekankan  pada teknologi pada bidang studi dan pada masyarakat umumnya. Konstruktivisme berpendapat bahwa disamping ada realitas fisik, namun pengetahuan kita tentang realitas tersebut berasal dari hasi penafsiran pengalaman. Filsafat pasca modern mendorong untuk melakukan analisis kritis terhadap berbagai landasan keyakinan tradisional dan nilai-nilai dalam bidang teknologi pembelajaraan.

Teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang, tidak dapat terlepas dari pengaruh dan kemajuan teknologi yang memberikan kesempatan pengembangan yang mengarah pada permasalahan-permasalahan yang baru termasuk untuk menemukan prinsip-prinsip untuk mengadaptasi pembelajaran dalam situasi yang unik; menemukan pendekatan baru dalam pembelajaran interaktif; dan menemukan pembelajaran dalam lingkungan belajar yang nonformal.

BAB 4

Praktek Teknologi Pembelajaran

            Teknologi Pembelajaran berkembang secara konsisten melalui serangkaian teori dan praktek. Konsistensi terjadi karena teori memberikan pengarahan bagi praktek, sebaliknya praktek dapat mendahului analisis teoritik.

Elemen yang Membentuk Praktek Teknologi Pembelajaran

  • Jenis materi pembelajaran
  • Sifat atau karakteristik pebelajar
  • Organisasi dimana pembelajaran berlangsung
  • Kemampuan sarana yang tersedia
  • Keahlian para praktisi

Konteks Praktek Teknologi Pembelajaran

Latar belakang serta tempat kerja para praktisi yang beragam, mempengaruhi perkembangan, keyakinan, nilai-nilai serta prioritas dalam bidang.

Lingkup Praktek Teknologi Pembelajaran. Lulusan program teknologi Pembelajaran biasanya memperoleh pekerjaan di berbagai latar kerja (kesehatan; sekolah; bisnis dan industri; tempat ibadah, rumah, & masyarakat; pemerintah).

Variasi Praktek di Berbagai Tempat Bekerja. Di lingkungan bisnia dan industri berkembang topik-topik baru, diantaranya adalah: pembelajaran berorientasi keterampilan yang diikuti kemudian dengan transfer pelatihan; pembelajaran mengacu pada materi bukan pebelajar; analisis tahap awal dan desain sistem pembelajaran; teknologi belajar jarak jauh; hakekat pebelajar dewasa; dan teknologi kinerja. Selain itu, sekolah juga mempunyai kepentingan lain yang mempengaruhi praktek teknologi pembelajaran, termasuk: pembelajaran dengan kendali guru yang luwes; memenuhi kebutuhan yang komprehensif para siswa; pembelajaran yang tidak dirancang dengan analisis “front-end” secara menyeluruh; penilaian dan evaluasi.

Pekerjaan Teknolog Pembelajaran

Pekerjaan para teknolog pembelajaran biasanya ditentukan oleh struktur dan tujuan dari suatu lingkungan kerja tertentu dengan merujuk aturan dan pola jabatan dalam lembaga tersebut. Seels dan Glasgow (1990) menguraikan pangsa pasar kerja dengan membedakan du peran, yaitu peneliti dan praktisi. Peneliti yang berkarya di lembaga akademik mungkin berkepentingan dengan setiap kawasan, namun biasanya mereka mengkhususkan diri pada satu atau dua bidang minat. Praktisi mungkin saja menaruh perhatian pada setiap kawasan dalam bidang teknologi pembelajaran, namun mereka cenderung mengkhususkan diri ke lingkup yang terbatas.

Peran Keahlian Para Praktisi

Pelatihan Formal dan Pelatihan-ulang. Para teknologi yang mempraktekkan ilmu di lapangan akan terus mengembankan keahlian serta keterampilan mereka melalui kegiatan yang dilakukannya di luar lingkup program pelatihan formal.

Sertifikasi Kompetensi Profesional. Seiring meluasnya bidang teknologi pembelajaran, organisasi-organisasi profesi melakukan tugas mengembangkan dan menyepakati daftar kompetensi inti untuk jabatan praktisi terutama bagi mereka yang bekerja di sektor pelatihan.

Etika Praktek Teknologi Pembelajaran

Penyusunan Standar Etik. Salah satu syarat pokok setiap profesi adalah adanya pengakuan dan pelaksanaan atas suatu perangkat etika praktek. Standar etik ini selanjutnya akan menentukan bagaimana kegiatan praktek sehari-hari seyogyanya dilakukan.

Masalah Etika Profesi. Perubahan cepat karena teknologi menyebabkan perubahan pada norma etika, sehingga diperlukan pengembangan dan penyebarluasan etika yang lebih baru sesuai dengan kemajuan teknologi.

Pengaruh Praktek terhadap Evolusi Teknologi Pembelajaran

Teknologi pembelajaran telah berkembang dari anggapan sebagai keterampilan tangan mejadi profesi, dan sekarang sebagai bidang kajian. Evolusi tersebut terjadi seiring dengan proses pertumbuhan di berbagai tempat kerja, yang diawali dengan praktek tingkat teknisi dan berkembang sampai dengan teknisi dan berkembang sampai dengan tingkat profesi yang memerlukan kemampuan lanjutan dan persiapan yang jauh lebih baik, dan kemudian menjadi suatu bidang kajian dengan ciri penelitian ilmiah dan keahlian para praktisi.

BAB 5

Implikasi Definisi Teknologi Pembelajaran

            Ely (1983) mengatakan bahwa “definisi tidak membangun kawasan, tetapi membantu menjelaskan fungsi, tujuan dan peranan apa dan siap saja yang ada di dalam dan diluarnya. Usaha pendefinisian ini juga mengandung tujuan lebih jauh untuk merangsang perkembangan kesatuan masyarakat ilmuwan dan praktisi yang sangat berbeda dalam membahas peranan dan implikasi definisi dalam kawasan yang berubah secara pesat.

Meskipun definisi menyoroti batasan bidang studi, namun tidak ada maksud untuk mempersempit bidang studi atau membatasi kreativitas anggotanya. Teknologi pembelajaran selama ini telah dipandang sebagai suatu kiat daripada suatu pengetahuan. Karakteristik seperti ini akan tetap dikenal bilamana kreativitas para teknolog pembelajaran dibatasi pada usaha mempertahankan keberadaan bidang studi, tanpa mempedulikan pengembangan definisi lain.

 sumber : Teknologi Pembelajaran: definisi dan kawasannya (Barbara B. Seels & Rita C Richey)

Tinggalkan komentar