Dampak Perkembangan Teknologi

Seiring kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dalam kenyataannya membuat semangat belajar siswa menjadi turun terutama budaya dan minat membaca buku pelajaran sekolah sehingga menimbulkan prestasi hasil belajarnya menurun. Akibat dari penerimaan perkembangan teknologi tersebut, orang pada gilirannya akan berpandangan berbeda dan menyikapinya berbeda pula dalam cara menerima teknologi tersebut (faktor internal siswa). Dikaitkan dengan hal tersebut, ada faktor penyebab yang menyebabkan prestasi hasil belajar siswa justru menurun seiring kemajuan dan perkembangan teknologi, antara lain:

a. Kemudahan dalam bidang teknologi tersebut membuat siswa semakin malas belajar. Hal ini sebenarnya tiap orang berbeda dalam konteks akibat setelah menerima teknologi tersebut. Ada hal positif  (semakin meningkatkan kualitas pendidikan seseorang) tetapi ada juga hal negatifnya jika tidak dapat mengunakan teknologi dengan baik (akan berdampak kepada kemalasan belajar siswa,  mugkin siswa justru asyik dengan dunia teknologinya dan akhirnya menyalahgunakan kegunaan dari teknologi tersebut). Karena kemudahan dan kepraktisan dunia teknologi sekarang, misalnya internet sehingga siswa sekarang menjadi berpikir instan dan lebih suka lari ke internet karena alasan kemudahan dan kepraktisan tersebut. Sebenarnya tidak salah kalau menggunakan internet, tetapi yang salah cara menyikapinya. Kita harus mampu menyeimbangkan, agar kita memperoleh ilmu yang lebih banyak, bermanfaat dan berdampak baik bagi diri kita sendiri.

b. Pembelajaran yang semakin berbasis teknologi. Yang diharapkan dari akibat pembelajaran seperti ini sangat baik, tetapi yang timbul justru siswa menjadi tidak bisa menyeimbangkan antara belajar ‘non teknologi(membaca buku)’ dan belajar ‘teknologi’ sehingga siswa lebih asyik dengan teknologi yang lebih instan tersebut alhasil semangat siswa belajar turun dan prestasi hasil belajar juga turun. Bisa dilihat karena banyak guru yang semakin memberikan pembelajaran atau tugas yang hanya mendekatkan siswa hanya menggantungkan internet. Karena banyak tugas yang diberikan kepada siswa, siswa akan mencari sumber yang memudahkan dalam menyelesaikan dengan cepat dan mudah, misalnya siswa lebih memilih mencari sumber di internet daripada harus membaca buku yang memerlukan banyak waktu.

c. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh orang tua, guru, dan masyarakat kepada siswa. Siswa yang mengalami semangat belajar turun , tetapi pihak guru, orang tua dan masyarakat tidak mampu meluruskan (memantau dengan baik) dengan memberi motivasi-motivasi agar siswa dapat belajar lebih baik lagi. Sekali lagi, tugas siswa adalah belajar tetapi memasuki era modern, siswa seringkali lebih memilih yag instan karena alasan lebih efisien. Hal ini, dapat diselesaikan dengan baik kalau siswa telah mendapat motivasi yang besar dalam belajar, sehingga siswa dapat menyeimbangkan antara menggunakan internet dan membaca buku. Dan semangat belajar siswa menjadi meningkat yang tentu akan berdampak positif pada prestasi hasil belajar yang baik sesuai yang diharapkan.

Langkah-langkah yang perlu ditempuh agar siswa mempunyai semangat belajar tinggi (khususnya budaya dan minat membaca buku pelajaran sekolah) sehingga prestasi hasil belajar siswa juga meningkat, adalah:

  1. Orang tua: memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat belajar. Memberikan dukungan-dukungan, serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai agar lebih semangat dalam belajar (menyediakan buku pelajaran, atau fasilitas lain misalnya intenet yang menunjang proses belajar). Namun, orang tua dalam hal ini perlu memantau dengan baik proses belajar anaknya. Kalau anaknya sudah menyimpang, perlu diluruskan kembali dengan memberikan motivasi/masukan yang positif agar si anak lebih baik.
  2. Guru: memberikan pembelajaran tidak hanya berbasis teknologi, tidak memberikan tugas yang hanya didukung oleh teknologi (internet), sehingga siswa menjadi semakin malas belajar. Guru harus bisa menyeimbangkan keperluan belajar siswa dalam menggunakan teknologi dan keperluan untuk membaca buku. Misalnya, guru memberikan tugas yang mendukung siswanya dituntut untuk membaca buku.
  3. Masyarakat: tidak jauh berbeda dengan orang tua, masyarakat seharusnya juga dapat mendukung upaya belajar siswa. Misalnya dengan menyediakan fasilitas yang baik untuk belajar siswa. Misalnya dengan meberikan layanan internet dengan akses mudah, murah disertai pemantauan yang ketat dari masyarakat. Misalnya, dengan cara memblokir situs-situs yang lebih berdampak negatif kepada siswa. Tidak hanya dengan menyediakan akses internet yang mudah, murah tetapi yang sangat tidak kalah penting yaitu dengan menyediakan buku yang dapat dijangkau oleh siswa.Banyak buku yang dijual mahal, makanya siswa lebih memilih untuk belajar dari internet  yang lebih murah dan memudahkan siswa untuk belajar. Kadang semangat siswa menjadi turun karena siswa lebih suka berpikir instan, lebih memilih internet daripada buku. Kebanyakan buku dijual mahal dan untuk mengerti isi buku perlu waktu yang cukup lama (ribet), sedangkan internet itu lebih praktis dan sekarang semakin mudah untuk dijangkau. Untuk menunjang siswa belajar,masyarakat juga bisa menyediakan buku-buku yang memadai di perpustakaan, dll. Selain itu, untuk mengalihkan siswa yang terlalu asyik dengan teknologinya masyarakat juga bisa dengan cara mengaktifkan

siswa dalam acara sosial yang ada di masayarakat.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: